Penantian Layla

Kau  adalah alasan ku untuk  tersenyum , kau adalah alasan dibalik senandung – senandung kecil di hatiku , kata – katamu , tatapan mu , kau memang membuktikan peribahasa itu , bahwa mata akan berbicara lebih keras dari kata – kata . Dan kau tau , bahkan , sampai detik ini kau masih menjadi alasan kenapa aku tidak menerima siapapun di hatiku .

        Sikapmu yang berubah tiba – tiba , memang sangat menyiksaku , terlebih sejak kehadiran murid baru yang bernama Kaira itu . Kau tiba – tiba saja membisu dalam sekejap mata , seperti tak pernah ada sesuatu tentang kita ,  tahukah kau hatiku ini rasanya terbakar ? bathinku tak bisa menerima semua ini dengan sekejap mata . aku tak bisa lari dari kenyataan bahwa aku sangat menyukai mu , kau tau , seorang bajingan pun  akan menangis saat melihat orang yang dia sanyangi bersama orang lain , apalagi aku yang seorang gadis biasa .

       Hari hariku , kini ku jalani dengan semu , bahkan , untuk  melirik ku saja sudah seperti menginjak bara panas bagimu , ya , tanpa ku sadari , aku telah benar – benar  menaruh rasa padamu , jika aku memang bukan pilihan hatimu , dan jika nanti nyatanya memang bukan aku yang terpilih , lantas kenapa kau izinkan aku menjadi bagian dari kisah mu , jika akhirnya yang kau tawarkan hanyalah pebuah kepiluan hati . dan saat ini yang lebih menyakitkan lagi , aku telah sampai di titik dimana aku rindu saat kau tak rindu , aku cinta saat kau sudah tak cinta , jadi aku harus apa ? tapi aku yakin , dan aku masih percaya padamu  ,  membenarkan segala yang pernah ku tuju , dan semoga yang ku rasaka ini tak sia – sia .

***

 “  Layla.... sudah lah , percuma saja kau melihatnya seperti itu , toh dia juga tak akan peka padamu , karena dia sepertinya sudah melupakanmu ! “ teriakan  itu terdengar sayup ditelinga ku , ya ,itu suara yang tidak asing lagi bagiku , mereka itu , sepertinya ingin ku bungkan mulut itu ! tapi apa daya , aku tak bisa apa – apa saat ini .

 “ Layla , kau tidak bisa seperti ini terus terusan , kau lihat dia sekarang kan ? dia tak peduli lagi padamu , Layla , aku ini sahabat mu dari kecil , jadi percuma saja kamu memalingkan kesedihanmu dariku , ini berat , kamu gak akan kuat nanggung perasaan seperti itu sendiri , “ mataku mulai ,berlinang , perlahan ku peluk erat Meadow , “ Mea kau tau ? orang bilang sekuntum bunga pun memerlukan waktu untuk merekah , tapi itu tidak untuk bunga ku , hikss ,hikss,,,, saat bungaku akan merekah dia tidak merekah , tapi dia layu dan kini mati , kenapa dunia ini tak adil Meadow , kenapa?”

 “ sekarang , kau sudah melihat segalanya bukan , jadi belajarlah melupakannya ya , aku selalu ada untuk mu  , jangan sia – siakan lagi hatimu , percuma kamu waiting kalau hasilnya nothing  “ dia tersenyum berusaha menghiburku dan mengacak – acak lembut rambutku , Meadow mengantarku sampai rumah dan berlalu di ujung jalan sana .

       Kamar ,  itu adalah hal yang pertama terbayang di benakku ,  perlahan aku menduduki ranjang itu , wajahnya tak henti – hentinya terbayang , senyumna , gurauannya , sentuhan lembutnya pada jemariku ini . tak terasa , butiran lembut ini , kembali mengalir , menyusuri  lekukan – demi lekukan di wajah ini .

“ sekarang , kau sudah melihat segalanya bukan , jadi belajarlah melupakannya ya , aku selalu ada untuk mu  , jangan sia – siakan lagi hatimu , percuma kamu waiting kalau hasilnya nothing  “

       Kalimat itu terngiang  deras di telingaku , sepertinya pertengkaran antara logika dan perasaan kian berkecamuk di hatiku , melupakannya?? belajar melupakannya ? ,apakah sesimpel itu ? apa semu a ini ? apakah aku terlalu banyak berpikir dengan perasaan? Hingga aku mennggal kan jalan logika yang logis ? rasanya berat tenggorokannku , hati ini berdegup kencang tak karuan , berkali kali aku menyeka wajahku dengan air hingga kini  rasanya lebih baik . ya , sepertinya aku kali ini memang harus belajar  menggunakan logika ku kembali .

***

       Pagi ini rasanya mataku berat sekali dibuka , tubuhku terasa lemah tak berdaya , tapi , aku harus siap melewati hari , masa – masa sekolah yang panjang ini , sepanjang malam , aku memikirkan matang – matang perkataan Meadow , memang benar  ‘ percuma saja aku waiting kalau hasilnya nothing ‘ dan aku sadar cinta tidak harus memiliki , setidaknya dengan aku masih bisa melihat senyum nya , itu sudah cukup  bagiku . meski berat aku akan selalu mencoba untuk melupakannya .

       Suasana sekolah tampak seperti biasanya pagi ini , tidak ada yang spesial hari ini , terlebih semenjak sikap dingin tak acuhnya itu . tak ada lagi sapaan hangat pagi , dua cangkir kopi susu spesial , dan canda tawanya . huh , sudah lah , mengingat ini sungguh menjengkel kan , aku harus membiasakan diri . cih.... pemaandangan itu , lagi – lagi , menyesakkan !

       Waktu terus berlalu , hingga akhirnya masa – masa sulit telah berhasil ku lewati , aku mulai belajar tersenyum kembali tanpanya , dan akhirnya aku bisa sekeping demi sekeping menghilangkannya dari pikiranku . meskipun mungkin tak sampai seperempat kepingan . tapi setidaknya perjuangan ku selama ini tak sia – sia .

       Pukul setengah dua belas malam , aku duduk di sofa sembari menyeruput teh hijau  hangat buatanku , besok hari minggu , tapi tanggal berapa ya ? perlahan aku mengusap layar ponsel ku , oh tidak besok hari jadinya ke 17 , dan aku janji akan membelikan gitar , pikiranku kembali berkecamuk , pertengkaran antara logika dan perasaan kembali terjadi , di situasi seperti ini apakah aku tak akan di anggap berharap padanya kalau memberi hadiah itu? , tapi aku akan coba tanya pendapat Meadow dulu saja besok .

 “ Mea ?”

 “ uh ya ? , ada apa , Layl? “ dia menatap ke arah ku

 “ hari ini Hiroki ulang tahun dan aku janji padanya akan belikan gitar , tapi di situasi ini apakah nanti aku akan dipikir masih mengharapkannya kalau aku membelikannya gitar ?”

 “kalau menurutku jika sudah janji ya , harus ditepati Layla , menepati perjanjian bukan berarti  kita mengharapkan setuatu , tetapi itu adalah bukti kalau kita tidak munafik”

 “ hm... oke , sepertinya untuk kesekian kalinya kau benar tentang hidup” selagi kau bisa bahagia , aku akan selalu bersamamu ,”

       Kini ku pasrahkan semua pada tuhan , ntah ini akan dia terima atau mungkin dia buang , yang pasti aku telahmenepati janjiku .

“ aku banyak menghibur diri , kenyataannya kepergianmu itu berpengaruh dalam hiudupku , aku akan belajar bahagia meski itu tanpamu , aku sempat berharap kembali ke pelukanmu tapi itu hanya sekedar omong kosong saja , bahwa sepertinya kenyataannya tlah berbeda , sungguh setelah kepergianmu , hatiku terasa mati , ntah aku kan bisa atau tidak mencintai orang baru lagi , mereka selalu bertanya apa yang membuatku jatuh cinta padamu , tapi aku takut bila memberitahukannya karena  nantinya mereka akan  jatuh cinta juga padamu :(  , sebenarnya aku merindukanmu , tapi aku bisa apa , aku hanya masa lalu , yang sudah tak berhak lagi tau kabar mu , kita yang pernah saling sayang dan menghabiskan waktu bersama , kini hanyalah puing kenangan yang harus dilupakan ,membiarkanmu bahagia dengannya , meskipun teramat sakit kurasakan , kau tlah bahagia dengan pilihanmu , begitu juga yang ku rasakan  ,walaupun hanya bayangan . selamat ulang tahun ke 17 , berharap semua kebaikan untuk mu .

                                                                                               --- Layla---

***

       Ingin ku bunuh rindu itu , tapi aku tak mampu . sebab dia datang dalam diamku , tenggelam dalam kubangan pilu , dan di tarik ulur oleh waktu , hingga aku terhening kala itu , dan  tak tahu apa yang ku tuju . tak ku sangka kata – kata yang ku tulis waktu itu , adalah akhir dari perjumpaan ku bersamanya , dan dia  pindah keluar negeri untuk kehidupan yanglebih baik , dua tahun terasa singkat , masa – masa indah SMA kini usai sudah , dan ini adalah tahun pertama aku di perguruan tinggi , kau tau aku mendapat julukan gadis es berkat mu , karna aku tak mampu berpindah ke hati yang lain , dan tahukah kau , bahwa diam diam ,  aku  tidak bisa menghapusmu secara permanen dari hatiku , karena kau adalah virus mematikan yang telah menggerogoti hatiku .

       Kenangan yang tersimpan dalam hati , akan selalu meninggalkan jejaknya , aku akan selalu menunggumu di sini , dan ketika kita bertemu lagi , ku harap jejak itu masih meninggalkan bekas di hatimu , ingin rasanya aku menggenggam erat tanganmu , menahan mu agar tak pergi , jujur aku merasa sedih yang teramat dalam , hatiku seolah tercabik mendengar berita kepergian mu , rasanya tak ingin melepas genggaman tangan ku darimu ,bicara padamu , dan melihat mata indah itu lebih lama . kini rinduku kian menusuk , rasanya tak terbendung  lagi , aku seperti hidup tapi tak hidup .

        Masa – masa perguruan tinggi ku hanyalah hari – hari yang hampa , tetapi kini aku mulai mencoba membuka pergaulan , dan bersahabat dengan empat orang  seniorku , dan kami mendapat julukan lima serangkai , ya...., awalnya mereka memburu cintaku , tapi ambisi mereka patah setelah tau kisah kita ini , kini rasanya sudah terlalu lama aku menantimu , aku berusaha kuat tanpa berita darimu ,manamu seakan telah hilang dari peredaran negeri ini , ku rasa , mungkin penantian ku ku cukupkan sampai disini saja .

       Tak terasa waktu sudah jauh berlalu , aku sudah melewati dua ronde pendidikan , perjalanan hidup ini memang tak ada yang tau , itulah yang bisa ku simpulkan dari kisah cintaku bersamamu , sebelah hatiku kau bawa entah ke belahan dunia mana , hingga aku  hanya hidup dengan sebelah hati selama ini . bahkan , ilmu medis yang ku pelajari selama ini pun , tak bisa menemukan implan hati yang cocok untuk hatiku ini . tapi ya sudah lah , semua sudah berlalu , aku tau kau takkan kembali .

 “ fiuh... akhirnya jam praktek hari ini selesai juga “. Aku melipat perlahan sarung tangan ku ,dan membuka pintu ruangan .

 “ bu dokter , saya mau berobat juga , maaf saya terlambat “

 “ma.... maaf tapi........, a.... apa??????” mata bertemu  mata , sungguh pandangan yang menikam jantung , hatiku rasanya akan meledak , mengapa ini semua terjadi setelah aku melayang kan kata menyerah untuk nya , hatiku bertanya , masih samakah yang kita rasakan , perasaan itu? , perlahan anganku melayang terbang , mengingat kembali potongan – potongan masalalu bersamanya , tapi ditengah ingatan itu terselip rasa pilu yang tanpa sadar membuat air mataku jatuh . dengan bahagia dia membimbing tangan Kaira , yang awalnya kupikir adalah seorang teman .

       Dia segera menyeka air mata ku , sentuhan lembut berbalut kehangatan terasa membawaku pada dirinya yang dulu , dia menyandarkan ku pada bahunya , mengusap lembut kepalaku dan membisikan  sebuah kata ‘ maafkan aku’ lalu memelukku erat . aku melepas pelukannya dari ku , aku tak terima atas perlakuannya , seenaknya datang , lalu mencampakkan ku , dan pergi begitu saja , kini tiba – tiba kembali dengan sebuah kata maaf !

“ pantaskah kamu disebut manusia setelah menarik ulur hati orang seenaaknya , tak taukah kau betapa aku menderita enam tahun terakhir ini ? , aku selalu menghapusmu dari hidupku , bahkan aku tak ingin bertemu meskipun dengan bayangan mu saja , dan kenapa tiba tiba kembali? Bukan kah sudah bahagia bersama Kaira ?”

  “Ya...... kini aku sadar ternyata caraku ini memang sangat salah dan mempersulit mu , dan ternyata aku juga membuatmu menderita , membenci ku , dan kenapa tiba – tiba aku kembali?....... , karena cintaku hanya untuk mu . dan Kaira , dia sepupu ku yang baru saja kehilangan orang tuanya saat itu , untuk menghapus kesedihannya , aku hanya berusaha menghiburnya , berusaha membuatnya tak merindukn orangtuanya lagi , dan menjalani hidup dengan tanpa beban . sudah puas ?”

 “ kalau memang itu kebenarannya , kenapa mendadak berubah ? kenapa kau tidak pernah memberikan sepatah katapun hah?!”

 “yaa... itulah salahku , dulu aku selalu berpikir bahwa lambat – laun setiap orang akan mengerti dengan sendirinya , kau tau Layla aku menangis membaca ucapan ulang tahunmu itu , aku sadar saat itu , bahwa separuh hati seorang gadis akan terbawa bersama kepergianku saat itu , di awal – awal hari aku disana , aku selalu membuka ucapanmu itu , aku selalu cermati dan renungi kata demi kata yang tertulis rapi dan ku simpan hingga kini , karena aku bertekat apapun yang terjadi aku akan kembali. Menggembalikan separuh hatimu yang ku bawa ”

 “dan kau ! kau meninggalkan ku begitu saja saat itu , kenapa? , aku ini pacarmu yang kau tinggal pergi , bukan batu yang kau tinggal pergi ! “

 “ karena saat itu satu hal yang ku pikirkan , aku tak ingin merusak mu atau salah satu dari kita rusak , karena aku ingin kita sama sama memiliki masa depan yang cerah , tapi , walaupun itu berhasil , tapi caraku salah padamu , aku sangat menyesal “

 “ kau ini memang konyol , bahkan aku sudah menyerah menantimu konyoool!!! , tapi kau kembali ! kau memang aneh , aku pikir kau telah hidup bahagia bersama gadis gadis barat yang menawan di luar sana , tapi kau masih saja bodoh dan konyol seperti dulu “

“Ini semua gara-gara cintamu itu tauu....” dia mengacak acak rambut ku , lembut penuh kasih

aku menangis..... rasanya sakit , bahagia , rindu , marah , dan tak percaya kalau dia kembali , ternyata penantian ku yang ku pikir telah berakhir , berujung bahagia.

       Kini bungaku yang kupikir telah layu sebelu sempat mekar , telah merekah seutuhnya , dan satu hal yang pasti , semua akan indah pada waktunya , pencapaian terakhirku , jauh dilubuk hatiku aku ingin membuatnya bahagia ,sebuah keinginan yang tidak akan terwujud dengan kata kata semata , melain kan dengan segenap perjuangan dan pengorbanan .

 “ maukah kau menikah denganku Layla ?”

***

Share This Post: