PENGORBANAN SANG ANAK SULUNG

Di suatu desa yang bernama desa suka makmur,tinggallah sebuah keluarga yang beranggotakan lima orang,pertama sang ayah yang bernama pak Budi,dan yang kedua ibu Ani,yang ketiga adalah Tomi,anak yang paling tua,keempat Dini,dan yang terakhir dan sekaligus anak bungsu di keluarga ini bernama Rian. Rian adalah seorang anak yang sangat rajin,baik mengerjakan ibadah maupun menolong kedua orang tuanya,walaupun mempunyai sifat yang baik dan rajin,Rian tidak pernah mendapatkan balasan yang baik dari kedua orang tua dan kedua kakaknya,di rumah Rian selalu dimarahi oleh orang tuanya walaupun dia tidak berbuat salah,sedangkan kedua kakaknya selalu memerintahkan Rian untuk melakukan pekerjaan mereka seperti,mencuci pakaian mereka,namun Rian tidaklah pernah melawan perintah dari kedua kakaknya tersebut,Rian tetap tenang melakukan pekerjaan itu walaupun sebenarnya di dalam hati Rian merasa sangatlah sedih,kenapa dia anak bungsu yang seharusnya di sayangi di keluarga itu,tetapi malahan dia sering kena caci maki di rumahnya itu. Pada suatu ketika Rian ingin pergi mengambil piring kedapur dan berjalan dengan hati-hati,dan tak di sangka ternyata Ani dari dari arah dapur dengan jalan cepat sehingga bertabrakan dengan Rian,sehingga Rian pun terjatuh dan kepalanya terbentur ke lantai,di situ bukannya Ani yang merasa bersalah namun Ani malahan memarahi Rian dan berkata ”gimana sih kamu Rian kalau jalan itu hati-hati doonk…”

“maaf kak,tadi Rian sudah hati-hati jalan nya,kakak yang jalannya kekencangan..”

“kamu yaa,,masih kecil udah pandai melawan ke kakak yaa..”

“m,m,m,maaf kak,Rian nggak bermaksud melawan kook”

Pada saat itu Tomi pun lewat dan melihat kejadian itu Tomi pun ikut,bukannya membantu menyelesaikan persoalan malahan Tomi ikut menyalahkan Rian ”Rian kamu ini yaa,kamu taro dimana mata kamu,kalau jalan itu hati-hati..”

“aku udah hati-hati kok bang,tapi kak Ani nya yang jalan kecepataan..”

“kamu ya Rian,udah salah masih juga melawan..”

“iya bang,aku minta maaf,aku ngaku kalau memang aku yang salah..”

“yang salah ya memang harus ngakuu..”

Sesudah kejadian itu Rian tidak jadi makan,Rian pun pergi mengambil wudu untuk sholat,dan sesudah sholat Rian pun berdoa ”ya Allah,apakah salah hambamu ini ya Allah,kenapa takdirku seperti ini,bukakanlah pintu tobat kedua kakak ku ya Allah”

Dan ketika siap sholat tiba-tiba datanglah ibu Rian dan berkata ”Riaan,kamu ya,dasar anak pemalas kamu,pergi sana cuci pakaian kakak kamu..”

“iya buu,tunggu sebentar,Rian baru saja habis siap sholat”

‘ngelawan lagi kamu yaa..”

Lalu Rian pun pergi ke sungai untuk mencuci pakaian kakak nya,tiba di perjalanan hari hujan,dan Rian pun pergi berteduh untuk sejenak,lalu melanjutkan perjalanan kesungai saat hujan sudah reda,akhirnya Rian pulang pada saat hujan sangat deras,dia terpaksa menempuh hujan karena hari yang sudah gelap. Sesampainya di rumah Rian pun kembali kena marah ”kamu ini memang pemalas ya Rian,disuruh nyuci pakaian aja lama banget,kamu pergi main sesudah nyuci pakaian kaan…??”

“nggak kok buu,tadi di perjalanan Rian berteduh karena hari hujan buu,sumpah bu Rian nggak bohong kook..”

“pintar kamu ngejawab ke ibu yaa..”

“maaf bu Rian nggak bermaksud ngelawan ibu kook,Rian janji kalau besok-besok Rian nggak lama lagi kook..”

“hmm,iyalah ibu maafin kamu,lain kali jangan di ulangi ya..??”

“iya buu”

“kalau gitu kamu jemur dulu pakaian itu di dapur habis itu makan lalu tidur..”

“baiklah bu..”

Haripun sudah pagi,dan Rian pun masih belum juga bangun dari tidurnya,ternyata badan Rian demam karena pulang hujang-hujan kemaren,,lalu sang ayah pun datang ke kamar Rian dan berkata ”Rian kamu yaa,udah jam berapa ini kamu masih juga tidur,bangun kamu.”

“yaah,badan Rian terasa demam niih..”

“alah jangan banyak alasan kamuu,bangun cepat lalu pergi ke hutan dengan ayah.”

“ngapain kita ke hutan ayah..??”

“kita bakalan cari kayu bakar..”

“baiklah ayah tunggu sebentar..”

Akhirnya Rian pun pergi berangkat ke hutan bersama denga ayahnya,,setibanya di hutan ayah Rian menyuruh Rian membawa kayu bakar dan Rian pun mengangkatnya,pada saat di tengah jalan Rian terjatuh karena tidak sanggup lagi membawa kayu bakar dikarenakan tubuhnya yang tidak sehat,bukannya menolong malahan ayahnya memarahi dan berkata kalau Rian itu cengeng,dan akhirnya Rian kembali mengangkat kayu bakarnya,di jalan Rian merasa tidak sanggup namun akhirnya Rian pun sampai di rumah dengan keadaan tubuh yang pucat dan menggigil.sesampainya di rumah Rian pun langsung tidur dan berharap kalau esok pagi tubuhnya kembali sehat. Keesokan harinya Rian pun bangun dari tidur dan mendapati kalau tubuhnya sudah tidak panas lagi. Tiba-tiba terdengar suara ibu memanggil Rian ”Riaaan,,Riaaaan”

“iya buu,,ada apa..??”

“pergi ke pasar lalu beli semua yang ada di catatan ini..”

“baiklah buu,,Rian pergi sekarang..”

Lalu Rian pun pergi ke pasar untuk membeli apa yang di suruh oleh ibunya,di tengah perjalanan Rian merasakan perasaan yang tidak baik,rian merasakan kalau bakalan terjadi sesuatu,namun Rian pun tetap melanjutkan perjalanan nya dan membelinya,di pasar Rian sangatlah susah untuk mendapatkan belanjaan yang ada di bukunya tersebut dikarenakan orang yang sangat ramai,dan akhirnya Rian pun selesai membeli barang belanjaan nya. Sedangkan kedua orang tua dan kakak nya sudah marah-marah karena Rian lama sekali pulangnya,lalu sang ibu pun menghidupkan api seraya menunggu Rian pulang,dan ibu pun mengajak ayah dan kedua anaknya untuk tidur dulu sambil menunggu Rian pulang,,dan mereka semua pun tertidur sehingga lupa kalau api yang di hidupkan ibu tadi menjalar ke dinding dan mulai memakan bagian dapur,dan akhirnya Rian pun pulang menuju ke rumah,ketika di tengah jalan Rian melihat asap yang sangat tebal,dan Rian pun berfikir kalau ini adalah asap dari kebakaran,Rian takut kalau yang terbakar itu adalah rumahnya,Rian pun berlari menuju rumah dan mendapati kalau api sudah besar membakar rumahnya,dan Rian melihat ayah dan kedua kakaknya sudah di luar namu ibunya tidak ada di luar dan Rian pun bertanya ”kakak,,ibu dimana kaak..??”

“ibu masih terkurung di dalam Rian..”

Dan mendengar jawaban itu pun Rian langsung berlari ke dalam rumah yg penuh api untuk menyelamatkan ibunya,dan Rian pun sampai di dalam rumah,dan memanggil-manggil ibunya ”ibuuuu..ibuuuu,,dimana ibu buu..??”

“Riaan,tolong ibuu,,ibu di kamar Rian,,ibu sudah tidak kuat lagi Rian..”

“baiklah buu,,tunggu Rian di situ buu..”

Dan Rian pun pergi ke kamar untuk menyelamatkan ibunya,dan akhirnya Rian pun mendapatkan ibunya lalu memapah ibunya untuk keluar dari kobaran api,ketika sampai di pintu keluar tiba-tiba jatuhlan puing-puing rumah lalu menimpa tubuh Rian dan ibu pun terlempar ke luar lalu langsung di selamatkan oleh warga yang sudah menunggu di luar,namun malang nasib Rian,Rian tertimbun oleh puing-puing rumah namun tidak ada yang tahu. Lalu sang ayah bertanya kepada ibu ”Rian mana buu..??”

“Riaan,,Rian tadi di belakang ibu yaah..”

Dan akhirnya rumah mereka pun roboh dan habis terbakar oleh api,sayang Rian tidak bisa tertolong dan tubuhnya pun habis terbakar oleh api.Setelah kepergian Rian barulah keluarganya menyesal kalau selama ini mereka sudah sangat jahat dan kasar kepada Rian si anak bungsu mereka,namun mau bagaimana lagi sekarang Rian sudah tidak ada.

Share This Post: