BORAKS

Banyak pasaran yang menyajikan berbagai macam makanannan enak dan lezat menggugah selera, berbagai bentuk makanan mulai dari yang dijual keliling, di pinggiran jalan, di toko, di warung makanan dsb. Rasa dan tampilannya juga berbagai macam bentuk sesuai dengan jajanannya apa dan bagaimana proses pengolahan makanan tersebut. Jika diolah dengan racikan yang pas maka akan memperoleh rasa yang lezat dan enak, akan tetapi jika diolah secara tidak pas maka tentu rasanya juga kurang enak.

 

 Ada yang mengatakan memasak harus dengan hati dan rasa senang, masakan yang dimasak dengan perasaan senang akan mempengaruhi cita rasa masakan, begitu pun sebaliknya. Tapi seenak apapun masakan pasti tidak akan bisa bertahan lama dan tidak akan awet, meskipun ada beberapa yang bisa tahan, pasti tekstur dan cita rasa makanan tersebut lama kelamaan akan tidak enak lagi dan tidak baik jika dikonsumsi oleh manusia.

 

Makanan yang sudah rusak, basi, berjamur yang tidak sehat lagi tidak disarankan untuk dikosumsi kembali karena berbagai macam alasan seperti dapat menimbulkan penyakit bagi tubuh manusia juga rasanya tidak karu-karuan. Masakan yang tidak bisa lagi dimakan sebaiknya dibuang, namun meskipun begituakan tetapi masih ada juga orang yang tidak mengindahkan hal tersebut. Makanan yang sudah tidak bagus dan berjamur bisa diolahnya kembali menjadi makanan yang lezat, contoh sepotong donat yang telah ditumbuhi jamur bisa disulap menjadi enak seperti sediakala. Tentunya dengan membuang jamur tersebut terlebih dahulu lalu donat tersebut diolahnya kembali dengan modal ketelatenan dan keahliannya dalam menyulap makanan.

 

Pada kesempatan kali ini yang akan kita bahas adalah bahan berbahaya yang sempat meresahkan masyarakat pada beberapa waktu yang lalu yang dikenal dengan sebutan Boraks. Sebelum kita membahas masalah ini lebih jauh ada baiknya kita ketahui terlebih dahulu apa itu Boraks? Sejatinya boraks adalah sebuah bahan kimia yang hampir mirip dengan formalin hanya saja ada beberapa hal yang membuat perbedaan diantara keduanya yaitu formalin berbentuk cairan sedangkan boraks berbentuk serbuk.Yang membuat persamaan diantara keduanya adalah sama-sama berfungsi sebagai bahan pengawet.Jika formalin biasa digunakan sebagai bahan pembalsem, atau biasa kita dengar sebagai pengawet orang mati, produk tekstil dan perkayuan lapis maka boraks adalah sejenis bahan kimia yang banyak digunakan untuk kebutuhan industry kertas, pengawet kayu, pengontrol kecoa dan industry keramik.Boraks merupakan serbuk Kristal lunak yang mengandung unsur boron, berwarna putih tidak berbau, mudah larut didalam air dan tidak larut dalam alcohol.

 

Pada dasarnya boraks memiliki fungsi untuk membantu penyerapan kalsium dalam tubuh manusia.Selain itu juga dapat meningkatkan beberapa nutrisi penting dalam tubuh lainnya seperti vitamin D, kalsium, tembaga, dan magnesium. Boraks telah digunakan dalam kimia nuklir sebagai penyerap neutron, juga telah ditambahkan pada logam lain untuk membentuk paduan yang keras.Dalam ilmu pengobatan sedniri, boraks dapat ditemui dalam bentuk asam borat yang digunakan sebagai zat topical dan anti-infeksi serta irigasi aphthalmologic.Natrium boratbakteriostatik dan umumnya ditambahkan ke krim dingin, pencuci mata, dan obat kumur. Kekurangan boraks dalam tubuh akan menyebabkan beberapa masalah seperti terjadinya osteoarthritis kadar estrogen dan testosterone sehingga dapat mencegah gejala menopause. Boraks dapat ditemukan dalam beberapa jenis makanan seperti almond, alpukat, brokoli, kentang, pir, plum, madu, jeruk bawang, kacang polonh, wortel, kacang, pisang, anggur merah, apel merah dan kismis.

 

Dewasa ini telah banyak masyarakat yang menyalahgunakan fungsi boraks sebagai bahan pengawet non pangan. Bahkan kita telah sering melihat dan mendengar di berbagai macam berita pada statsiun tv swasta ada oknum dan orang-orang tertentu yang menambahkan boraks sebagai bahan untuk pengawet makanan, selain membuat makanan menjadi tahan lebih lama juga dapat membuat tekstur olahan tersebut menjadi lebih baik sesuai dengan bagaimana keinginan si pelaku.Karena sifat boraks yang mudah larut didalam air maka hal tersebut menjadi keuntungan tersendiri bagi suatu oknum pedagang yang berniat buruk pada olahannya.Oknum tersebut tentu menginginkan produk olahannya menjadi jauh lebih bagus dari pada pedagang lainnya.Biasanya hal ini dilakukan karena faktor persaingan antar pedagang dan untung yang berlipat dari biasanya, maka dilakukanlah berbagai macam percobaan dengan menambahkan bahaya tersebut kepada olahannya untuk mendapatkan tekstur yang lebik baik dari yang lainnya. Memang tampilan dan tekturnya mungkin akan lebih kenyal dan menarik, tapi jika dilihat dari kesehatan tentunya penggunaan boraks pada makanan tidaklah mendatangkan pengaruh yang positif bagi penikmat sajian tersebut.Jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang relatif lama maka tidak menjauhkan kemungkinan jika korban dapat terkena penyakit kanker yang bisa membunuh si korban.

 

Penggunaan boraks banyak dikerjakan sebagai bahan tambahan pada adonan mie basah, lontong, bakso, tahu dan produk makanan lainnya.Penggunaan boraks pada mie basah dimaksudkan agar tekstur mie tersebut menjadi lebih kenyal, tidak lengket, tidak mudah rusak, dan tidak mudah putus. Pada bakso digunakan agar tektur bakso menjadi sangat kenyal, warna yang dihasilkan menjadi tidak kecoklatan karena adanya penggunan daging pada olahan, dengan ditambahkannya boraks maka olahan daging bakso akan memiliki warna yang lebih terang dan keputihan, tidak seperti olahan daging bakso yang biasanya agak berwarna coklat dan sedikit gelap.Penggunaan boraks pada lontong dimaksud agar lontong memiliki rasa gurih dan beraroma sangat tajam.Sedangkan penggunaannya untuk tahu yaitu agar tampilannya lebih bagus dan menarik, tekstur tahu menjadi lebih kenyal tapi tidak padat dan tidak mudah pecah juga rusak, tahan lama hingga beberapa hari kedepan.

 

Jika ditinjau dari segi kesehatan tidak bagus bagi kesehatan, sedangkan dari segi agama juga akan menimbulkan dosa bagi pelaku.Dan yang paling penting adalah bahwa pelaku telah banyak meracuni setiap orang yang menjadi korbaan tindakan berbahayanya tersebut.Bahkan jika dikaji-kaji ada sebagian pelaku yang juga menyantap hidangan yang dimasaknya tersebut. Akibatnya dia telah menimbulkan penyakit bagi dirinya sendiri dan juga bagi orang lain.Efek negative yang ditimbulkan jika mengonsumsi makanan yang mengandung boraks adalah sakit kepala, sakit perut, mual dan muntah-muntah, juga dapat menyebabkan diare, demam, mata merah, merusak tingkat kesuburan bagi perkembangan produksi tubuh, pada wanita hamil dapat merusak perkembangan janin, kulit memerah terutama di telapak tangan, kaki, skrotum, bokong, dan mengelupas.Boraks merupakan bahan beracun bagi manusia, tetapi mekanisme toksisitasnya berbeda dengan formalin.Yang paling berbahaya bahwa boraks dapat diserap oleh tubuh dan disimpan secara kumulatif dalam hati, otak, usus atau testis sehingga dosisnya dalam tubuh menjadi tinggi.Bila dikonsumsi secara tahunan bisa menyebabkan kanker.Pada umumnya alasan pelaku menggunakan boraks adalah harganya yang relative murah dan keberadaannya yang mudah didapat.Senyawa yang terkandung didalamnya dapat memperbaiki tekstur makanan sehingga menghasilkan rupa tampilan yang bagus sehingga banyak orang-orang yang menjadi tertarik untuk membelinya.

 

Orang yang terkena racun pada boraks akan merasa pusing dan melayang-layang, lalu kemudian jatuh pingsan bahkan nyawa orang tersebut bisa tidak tertolong.Tidak harus menunggu bahan dan zat tersebut terakumulasi dalam tubuh karena kejadiannya bisa dalam waktu sesaat. Kita sebagai orang awam tidak akan tahu seberapa besar kadar konsentrat yang terkandung didalamnya yang dianggap membahayakan. Lebih baik berhati-hati dan menghindari bahan kimia tersebut karena pada konsentrasi rendah boraks bisa mematikan mikroflora baik ataupun jahat didalam usus sehingga menganggu pencernaan manusia. Jika jumlah bakteri dalam usus kita sedikit maka proses pembusukan sisa makanan juga akan menjadi lebih lambat disbanding dengan usus yang memiliki bakteri yang banyak didalamnya, akibat yang ditimbulkan adalah menjadi susah buang air besar.Gangguan pencernaan seperti ini dapat berakibat fatal dan berlanjut pada kanker usus besar, daya tahan tubun menjadi lemah dan menurun sehingga kondisi fisik menjadi lebih mudah sakit.Jika masih memikirkan kebaikan untuk kesehatan maka sebaiknya hindarilah mencelakai orang lain dengan cara curang, selain itu akibat yang ditimbulkan juga sangat berbahaya. Perlakuan yang jahat seperti penambahan boraks pada makanan tidak diizinkan oleh pemerintah, bahkan dengan tegas telah dilarang.Jika seseorang mengetahui tindakan tersebut maka tidak menutup kemungkinan jika si pelaku akan diringkus kedalam penjara oleh pihak berwajib. Selain itu keluarga juga akan menjadi sengsara dan si pelaku dipandang buruk oleh orang-orang sekitar yang mengetahui tindak kejahatan tersebut.

 

Alangkah baiknya kita memikirkan kebaikan bagi diri sendiri dan juga kebaikan untuk bersama dari pada hanya ingin mementingkan diri sendiri. Uang yang didapat dari hasil berjualan seperti itu juga tidak akan berkah dan hanya akan membawa malapetaka bagi kehidupan dimasa akan datang.Dari pada memikirkan cara meraup keuntungan dengan jalan yang dilarang lebih baik kita membuat dan menjual sesuatu yang lebih baik dan bermanfaat lagi. Dan setiap tindakan yang dilakukan dengan cara yang tidak baik lambat laun akan diketahui juga kejanggalannya oleh orang lain. Setiap tindakan yang dilakukan banyak dipengaruhi oleh berbagai alasan, namun apapun alasannya tidak dianjurkan untuk mencelakai orang lain.

Share This Post: