Musrenbang RKPD Kabupaten Agam 2025 Dimulai: Aspirasi Masyarakat Jadi Prioritas

AGAM, KOMINFO - Pemerintah Kabupaten Agam memulai Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun Anggaran 2025, yang berlangsung dari Jum'at hingga Rabu, 2-7 Januari 2024. Tujuan utama musrenbang adalah mempersiapkan program strategis untuk tahun mendatang.

 

Hari pertama Musrenbang dilaksanakan di Kecamatan Baso, Kamang Magek, Banuhampu, dan Tanjung Mutiara. Acara ini melibatkan semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang diwakili oleh pejabat Eselon III. Masing-masing Kecamatan memiliki motto khusus sebagai pedoman dalam musrenbang.

 

Musrenbang di Kecamatan Baso dipimpin oleh Asisten Pemerintahan dan Pembangunan Setda Agam, Ir. Jetson MT, sebagai Tim Fasilitator Kabupaten. Hadir pula anggota DPRD, kepala OPD, Forkopincam, walinagari, kepala sekolah, dan unsur-unsur terkait lainnya, Jumat (2/2).

 

Asisten II Ir. Jetson MT, sebagai ketua tim fasilitator musrenbang kabupaten, mengingatkan pentingnya menyusun perencanaan pembangunan dan penggunaan anggaran dengan bijak. Ia menjelaskan bahwa saat ini pemerintah fokus pada pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), sehingga dana terbatas.

 

"Kegiatan yang bersifat fisik dilaksanakan pemerintah pusat-provinsi-kabupaten dan yang dari kabupaten dilaksanakan dalam bentuk pokir dan renja OPD," sebutnya.

 

Camat Baso, Rio Eka Putra SIP, memaparkan isu-isu krusial di Kecamatan, termasuk penanganan sampah, perbaikan saluran irigasi, dan zonasi sekolah untuk menghindari persaingan dalam mendapatkan peserta didik. Penanganan sampah menjadi sorotan khusus karena wilayah Baso merupakan lintasan Sumbar-Riau dengan tingkat produksi sampah tinggi.

 

"Di Baso ini sangat resah dengan sampah karena wilayah berada di lintasan Sumbar- Riau dengan. produksi sampah yang sangat tinggi dan perlu disediakan tempat pembuangan sampah akhir," sebut Rio.

 

Dalam paparannya, Camat Baso juga menyoroti kebutuhan perbaikan saluran irigasi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat di sektor pertanian. Selain itu, isu terkait zonasi sekolah juga diangkat untuk memastikan distribusi peserta didik yang merata.

 

"Saluran irigasi kita secara umum cukup memadai namun ada beberapa titik yang mengalami kerusakan," ulasnya.

 

Selain isu-isu di atas, musrenbang juga membahas program pencegahan stunting, pengembangan pariwisata daerah pesisir, pelepasan kawasan hutan produksi, situasi keamanan menjelang Pemilu, dan kondisi jalan provinsi yang mengalami kerusakan berat.

 

Anggota DPRD, Suwarman, menyampaikan pokok-pokok pikiran Anggota DPRD untuk tahun 2025, menekankan pentingnya sinergitas semua pihak. Ia mengusulkan agar program pembangunan lintas nagari diberikan prioritas anggaran yang signifikan mengingat kondisi anggaran yang terbatas.

 

Musrenbang di Kecamatan Baso menutup kegiatan dengan sesi tanya jawab untuk menanggapi isu-isu strategis yang disampaikan oleh camat dan pihak terkait. Ini adalah bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam menangkap aspirasi masyarakat untuk merancang program pembangunan yang lebih efektif dan efisien.