Sebagai bentuk penghijauan dan pengembangan kehutanan masyarakat, Kelompok tani Gobah Sakato Jorong Pandam Gadang Kenagarian Gadut Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten A..." /> Sebagai bentuk penghijauan dan pengembangan kehutanan masyarakat, Kelompok tani Gobah Sakato Jorong Pandam Gadang Kenagarian Gadut Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten A..." />

Kelompok Tani Jorong Pandam Gadang Dapat Bantuan Bibit Tanaman

Sebagai bentuk penghijauan dan pengembangan kehutanan masyarakat, Kelompok tani Gobah Sakato Jorong Pandam Gadang Kenagarian Gadut Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam, memperoleh bantuan sosial (Bansos) berupa bibit-bibit tumbuhan dari kementrian Kehutanan Republik Indonesia yang akan ditanam dikawasan seluas 5 hingga 10 hektar. Seksi Kelembagaan BPDAS Agam Kuantan Provinsi Sumatera Barat Yeni Fitra kepada wartawan AMC mengatakan, bantuan yang berbasis konservasi ini tidak hanya berupa tanaman, namun juga hewan ternak. "Bantuan yang diberikan untuk pengolahan lahan kosong adalah sebanyak 70 persen dan 30 persen untuk peternakan,” ungkapnya.


Selain itu, tanaman yang diberikan juga beragam, mulai dari tanaman jenis kayu-kayuan hingga tanaman jenis buah-buahan. Sedangkan untuk proses penanaman sesuai dengan jarak tanamnya. Dalam hal ini, kelompok tani Gobah Sakato meminta jarak tanam lima  kali lima meter dengan jumlah 400 bibit per hektarnya yang langsung dikelola oleh kelompok tani. "Tujuan dari pengembahan kehutanan masyarakat ini, tidak lain adalah bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam rangka memanfaatkan lahat kosong agar bisa diberdayakan masyarakat yang berada di daerah masing-masing guna meningkatkan taraf kehidupan masyarakat,” jelasnya.

 

Dalam pemberian bantuan tersebut, kepedulian masyarakat pun terlihat jelas. Dibuktikan dengan hadirnya lembaga-lembaga yang ada di nagari serta tokoh-tokoh masyarakat. Dengan kata lain rasa solidaritas dan saling memiliki sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat. Sementara itu, Camat Tilatang Kamang Kurniawan Syahputra, S.Sos, MAP mengatakan, memang benar bantuan ini diberian kepada kelompok tani, namun dalam hal ini tidak hanya dimiliki oleh kelompok saja, tapi dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. "Sebagai pengelola memang diserahkan kepada kelompok, namun kepemilikannya adalah masyarakat daerah ini. Itu sangat diperlukan untuk pengembanga dan merawatannya,” ungkapnya. Kurniawan manambhakan, dengan hadirnya para pemuka-pemuka masyarakat, diharapkan kelompok tani serta masyarakat bahu membahu untuk menjaga dan mengembangkannya sehingga apa yang diinginkan Bupati Agam untuk menciptakan masyarakat Agam yang madani pun terwujud.

Sumber: Bag. Humas Setda Kab. Agam