Kehadiran sosok seorang Indra Catri sebagai pemimpin di Luhak Agam ini, ternyata membawa angin segar kepada para kafilah Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Kabupaten Agam..." /> Kehadiran sosok seorang Indra Catri sebagai pemimpin di Luhak Agam ini, ternyata membawa angin segar kepada para kafilah Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Kabupaten Agam..." />

Secarik Kertas Yang Tercecer Dari Arena MTQ ke 34 Sumbar di Kab. Dharmasraya

Kehadiran sosok seorang Indra Catri sebagai pemimpin di Luhak Agam ini, ternyata membawa angin segar kepada para kafilah Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Kabupaten Agam yang baru saja membela nama Agam diarena MTQ ke 34 tingkat Sumatera Barat di Kabupaten Dharmasraya 21-28 November 2011. Masih saja terngiang dalam ingatan kita, sewaktu acara pelepasan  kafilah, yang akan menjadi duta Agam pada ajang lomba MTQ tingkat Sumbar, sosok pemimpin muda yang energik dan penuh kharismatik itu membuat sontak dunia kafilah Agam dan malahan gemanya sampai menggemparkan dunia perkafilahan tingkat Sumatera Barat.

Siapa sangka dan siapa duga, pada saat pelepasan kafilah, Minggu (20/11) bertempat di pondok pesantren Thawalib Parabek Kecamatan Banuhampu, Indra Catri bupati yang sangat dekat dengan masyarakatnya itu melontarkan sebuah kalimat yang selama-lama ini didambakan seorang kafilah. Kalimat itu berbunyi "Siapa yang meraih predikat juara satu, hadiah umrah ke tanah suci siap menanti," ujar bupati yang selalu hadir dengan senyum keramahtamahannya itu.

Mendengar ungkapan tersebut, seluruh kafilah, pelatih, offisial yang hadir disaat itu bagaikan mendengarkan petir disiang hari. Jujur kita menyadari selama ini, jangankan untuk hadiah umrah ke tanah suci, persoalan uang saku saja, Agam termasuk yang paling tidak tidak populer oleh para kafilah.

Keseriusan pimpinan daerah dalam mengelola bidang keagamaan khususnya persoalan MTQ bukan hanya isapan jempol semata. Semenjak persiapan Tranning Centre, masalah peningkatan anggaran untuk pengiriman kafilah yang cukup besar tahun ini, perhatian bupati terhadap kafilah selama berada dipemondokan, merupakan sebuah angin segar bagi dunia MTQ Kabupaten Agam.

Alhamdulillah pada pelaksanaan MTQ ke 34 tingkat Sumatera Barat di Dharmasraya tahun ini, kafilah Agam kembali memperlihatkan taringnya, melalui lonjakan akrobatik mampu merubah posisi yang sangat signifikan, dari posisi juru kunci 15 besar menjadi nominasi 7 besar diantara 19 kabupaten kota di Sumatera Barat. Ini merupakan sebuah bukti nyata kalau kafilah diperhatikan secara maksimal, Insya Allah hasil terbaik akan dilimpahkan Allah juga pada kita. Kafilah Agam berhasil meraih 3 orang juara satu, 2 orang juara dua dan 2 orang pula juara tiga serta dua orang juara harapan satu, dua orang juga juara harapan dua dan tiga orang juara harapan tiga. Kepada seluruh sang juara, Insya Allah Jum'at ini ( 2/12 ), diserahkan bonus oleh sang bupati, bertempat di Masjid Nurul Falah Lubuk Basung. Khusus untuk juara satu tersebut akan diberangkatkan umrah ke tanah suci Mekkah sesuai dengan janji Indra Catri, bupati yang hanya tidur dua jam dalam sehari semalam itu.

Sebuah catatan evaluasi dan koreksi bagi Pemerintah Kabupaten Agam, sudah kesekian kali Agam mengikuti MTQ tingkat Provinsi Sumatera Barat, banyak hal-hal yang luput dari sentuhan dan perhatian pihak-pihak yang berkompeten.

Namun, pada pelaksanaan MTQ ke 34 tingkat Sumatera Barat di Kabupaten Dharmasraya  tahun 2011 banyak perubahan dan malahan dianggap aneh oleh para kafilah, sebab kondisi itu tidak mereka temukan pada pelaksanaan MTQ pada tahun-tahun sebelumnya.

Selain perhatian lebih yang diperlihatkan panitia pemberangkatan selama berada dipemondokan, curahan kepedulian juga terpancar dari Bupati Agam Indra Catri yang menyempatkan diri hadir beberapa kali dipemondokan kafilah. Kami seluruh kafilah sangat merasa tersanjung akan perhatian lebih dari orang nomor satu di Ranah Agam itu. Bupati sempat bersenda gurau, makan bersama dan malahan shalat berjamaah dengan para kafilah. Ini sungguh pemandangan dan paradigma baru bagi kami para kafilah.

Keinginan bupati untuk menempatkan posisi kafilah diatas segala-galanya tidak hanya sebatas konsep semata, guna mempersiapkan kafilah handal untuk mengikuti MTQ, baik tingkat kabupaten maupun tingkat provinsi. Berbagai bentuk persiapan telah disusun semenjak dini, seperti pembuatan rumah Hafizh percepatan pelaksanaan MTQ tingkat kabupaten yang semula direncanakan digelar pada bulan November 2012 dimajukan menjadi bulan Mei 2012.

Selain itu, perbaikan tingkat kesejahteraan kafilah dalam hal uang saku dan bonus juga tak luput dari pemikiran putra Baso itu, malahan pada pelaksanaan MTQ tingkat Kabupaten Agam ke 35 tahun 2012 yang dipercayakan Kecamatan Canduang sebagai tuan rumah, para sang juara akan diberikan hadiah yang cukup membanggakan untuk setingkat MTQ tingkat kabupaten, dengan tetap mempertahankan bonus yang menggiurkan berupa umrah untuk sang juara satu pada MTQ ke 35 tingkat  Sumatera Barat di Kabupaten Solok Selatan pada tahun 2013 mendatang.

Sebegitu besar perhatian dan perubahan yang diukir oleh bupati "Sang Penyemai" itu, Sekarang tinggal lagi bagi kita-kita para kafilah, baik yang berdomisili di Agam maupun di daerah lain, baik yang selama ini menjadi kafilah Agam maupun yang menjadi duta kafilah kabupaten kota lainnya di Sumatera Barat, masihkah kita akan menjadi tamu didaerah kita sendiri  dan menjadi tuan rumah dinegeri orang.....???? Masih enggankah kita menjadi duta kafilah negeri kita sendiri disaat perhatian dan kasih sayang daerah dewasa ini sedang tertumpah pada kita selaku qori dan qoriah.......???? Mari kita sambut salam hangat pimpinan daerah kita untuk bersama membangun dunia kafilah MTQ menuju qori dan qoriah yang disegani dalam menumbuhkan citra bangga menjadi duta-duta kafilah Agam. Semoga.

Sumber Bagian Humas Sekretariat Daerah Kab.Agam