IV KOTO MEMBUKA DIRI BAGI INVESTOR

GAMBARAN UMUM KECAMATAN IV KOTO

  1. A.     KONDISI GEOGRAFIS
  2. 1.      Letak  dan Batas Administrasi Wilayah

Kecamatan IV Koto merupakan salah satu kecamatan dalam wilayah Kabupaten Agam yang berbatasan langsung dengan kota Bukittinggi. Jarak tempuh dari ibukota kecamatan ke Bukiitinggi mencapai 12 km dan  ke ibukota kabupaten  Lubuk Basung berjarak lebih kurang 54 km melalui jalan propinsi yang kondisinya  baik.

Secara Geografis Kecamatan IV Koto terletak pada posisi 1000 22 - 1000 250 BT dan 00 77 - 00 21 LS, yang secara administratif berbatasan dengan:

-                   Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Bukittinggi

-                   Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Malalak.

-                   Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Banuhampu

-                   Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Matur

Luas wilayah Kecamatan IV Koto   70.00 km2  dengan uraian sebagai berikut:

Tabel. 1

Luas Kecamatan IV Koto  per Nagari

NO

Nagari

LUAS ( km2 )

1.

Balingka

18.20

2.

Koto Tuo

7.81

3.

Guguak Tabek Sarojo

2.90

4.

Koto Gadang

5.27

5.

Sianok VI Suku

5.01

6

Koto Panjang

13.46

7

Sungai Landia

17.35

Jumlah

70.00

Sumber:  KDA Kecamatan IV Koto

  1. 2.      Kondisi Topografi

Kecamatan IV Koto mempunyai Topografi yaitu kemiringan, ketinggian dan morfologi daratan, wilayah pegunungan, dataran tinggi dan dataran rendah. Kecamatan IV Koto terletak pada daerah relativ yang bergelombang dan berbukit yang memiliki kemiringan tanah yang berkisar antara 5 - 40 % bahkan ada yang lebih dari 40 % ( lebih dominan ) yang dikelompokkan dalam:

-       Lahan dengan kemiringan 15 - 40% dan dataran tinggi terdapat pada bagian utara dan barat dari Kecamatan IV Koto ( Koto Panjang, Sianok VI Suku, Koto Gadang dan Guguak Tabek Sarojo)

-       Kemiringan 74 % terdapat dibagian Selatan dan Timur Kecamatan IV Koto   ( Nagari Koto Tuo, Balingka, dan Sungai Landia).

       Kecamatan IV Koto terletak pada ketinggian 963-1.000 m di atas permukaan laut. Berikut Tabel Ketinggian Kecamatan IV Koto dari Permukaan laut.

Tabel. 2

Ketinggian Kecamatan IV Koto dari permukaan laut

NO

INTERVAL LERENG

JORONG

1.

700 – 900 m dpl

 Koto Panjang, Sianok VI Suku, Koto Gadang dan Guguak Tabek Sarojo

2.

900 – 1000 m dpl

 Nagari Koto Tuo, Balingka, dan Sungai Landia

          Sumber:  KDA Kecamatan IV Koto

  1. 3.      Iklim

Suhu rata-rata di Kecamatan IV Koto berkisar 15.30 C – 24.40 C dan kelembaban udara sekitar 81.6 % - 90.6 %. Sedangkan curah hujan cukup tinggi pertahun 4500 mm / tahun tanpa bulan kering, curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Agustus ( 161 mm ) dengan hari hujan sebanyak 14 hari, sedangkan curah hujan terendah terjadi pada bulan Februari  ( 74 mm ) dengan hari hujan sebanyak 9 hari Kondisi iklim tersebut tidak berpengaruh terhadap aktivitas penduduk.  

  1. 4.      Jenis Tanah dan Geologi

Jenis tanah di Kecamatan IV Koto merupakan jenis tanah latosol yang berbentuk batu baku yang bersifat tahan terhadap erosi dan cocok untuk pertanian, walaupun demikian masih bisa atau mampu menampung kegiatan penduduk dengan syarat apabila melakukan pembangunan harus bangunan yang sederhana bukan menggunakan konstruksi yang rumit.

  1. 5.      Hidrologi

Tata air Kecamatan IV Koto terdiri dari air permukaan dan air tanah, Kecamatan IV Koto mempunyai banyak sumber mata air dan juga  aliran anak sungai daerah serapan dan daerah tangkapan air seperti Batang Sianok, Batang Kayu Gadih, Batang Landia dan Batang Lurah Panta yang pola alirannya berasal dari Gunung Singgalang.

  1. 6.      Penggunaan Lahan

Dari kondisi topografi yang ada di Kecamatan IV Koto akan mempengaruhi kehidupan sosial ekonomi masyarakat dan ketersediaan lahan. Penggunaan lahan di Kecamatan IV Koto di dominasi areal pertanian   ( sawah ladang ) perumahan, sarana , prasarana ,perkebunan ,hutan dan bentuk lainnya.

  1. B.      KONDISI DEMOGRAFI
  2. 1.      Jumlah Penyebaran Penduduk

Jumlah penduduk Kecamatan IV Koto  adalah 24.237  jiwa dengan  5.591 Kepala Keluarga yang tersebar tidak merata, jumlah penduduk terbesar terdapat di   Nagari  Balingka dan Nagari Guguak Tabek Sarojo, dan jumlah penduduk terendah terdapat di Nagari Sungai Landia dan Nagari Koto Gadang.

Tabel. 3

Jumlah dan Penyebaran Penduduk Kecamatan IV Koto tahun 2009

No

Nagari

Jumlah Penduduk

%

1.

Balingka

5.710

23.56

2.

Koto Tuo

3.987

16.45

3.

Guguak Tabek Sarojo

4.154

17.14

4.

Koto Gadang

2.347

9.68

5.

Sianok VI Suku

2.732

11.27

6

Koto Panjang

2.904

11.98

7

Sungai Landia

2.403

9.91

 

Jumlah

24.237

100

            Sumber : KDA Kecamatan IV Koto

  1. 2.    Persentase Jumlah Penduduk menurut Lapangan Pekerjaan

Penduduk Kecamatan IV Koto menurut mata pencaharian terdiri dari Petani, Pedagang, Pegawai Negeri, Pegawai Swasta, Industri kerajinan dan lain-lain berdasarkan hasil pendataan penduduk Kecamatan IV Koto banyak bekerja dari sektor pertanian yaitu sebanyak 51, 45 %, Pedagang 31,62 %, Pengrajin 13,30 % dan yang paling sedikit bekerja pada sektor Pegawai Negeri Sipil (PNS) 1,23 %. Banyaknya penduduk Kecamatan IV Koto bekerja disektor pertanian karena didukung dengan kondisi lahan yang subur dan iklim yang mendukung dan selanjutnya bekerja disektor Perdagangan karena sudah menjadi karakter dan watak penduduk Kecamatan IV Koto.

POTENSI KECAMATAN

Berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan serta analisa yang dilakukan dapat diketahui dalam pengembangan pembangunan Kecamatan IV Koto dimasa yang akan datang dalam mewujudkan Visi dan Misi Kecamatan  yaitu Terwujudnya Kecamatan IV Koto sebagai Kecamatan  yang Mandiri, Maju dan berprestasi untuk kesejahteraan masyarakat harus dapat mengembangkan potensi yang dimiliki untuk peningkatan perekonomian masyarakat.

Yang mendukung perekonomian Kecamatan IV Koto secara umum dikelompokkan menjadi 3 yaitu :

  1. Faktor Alam (Sumberdaya Alam)
  2. Faktor   Manusia (Sumberdaya manusia)
  3. Faktor Lingkungan sosial masyarakat

Dari ketiga faktor tersebut memberikan berbagai kemungkinan atau peluang yang memiliki potensi untuk diolah atau dikelola dan dikembangkan sehingga memberikan keuntungan dari segi ekonomi, peluang akan semakin terbuka apabila faktor kualitas sumberdaya manusia sudah dapat diandalkan, namun pemanfaatan sumberdaya alam harus sesuai dengan konsep pembangunan berwawasan lingkungan. Berikut berbagai potensi ekonomi Kecamatan IV Koto.

  1. 1.      Sektor Pertanian Dan perkebunan

Luas Kecamatan IV Koto  70.00 km2 dari kondisi topografi yang ada berpengaruh terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat dan ketersediaan lahan, penggunaan lahan di Kecamatan IV Koto didominasi oleh areal pertanian (sawah, ladang). Penggunaan lahan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel. 14

Data penggunaan lahan di Kecamatan IV Koto

No

Nagari

Lahan Pertanian

Kebun

(ha)

Hutan Rakyat

(ha)

Hutan Negara

(ha)

Kolam

( ha)

Sawah

( ha )

Ladang

( ha )

1.

Balingka

317

282

193

808

220

2,3

2.

Koto Tuo

120

455

96

110

--

1,7

3.

Guguak Tabek Sarojo

99

162

23

6

--

0,6

4.

Koto Gadang

300

183

29

15

--

0,8

5.

Sianok VI Suku

117

334

26

19

5

2,1

6

Koto Panjang

30

597

176

543

--

1,2

7

Sungai Landia

166

296

353

660

260

2,4

Sumber: KDA Kecamatan IV Koto

Berdasarkan data tersebut di atas penggunaan lahan pertanian merupakan sektor andalan Kecamatan IV Koto sampai saat ini, hal ini didukung dengan kondisi alam seperti topografi, iklim, curah hujan dan tanah yang sangat mempengaruhi aktifitas pertanian terutama komoditi padi dan sayur-sayuran.

Di Kecamatan IV Koto terdapat areal pertanian (lahan basah) 2.462 Ha lahan kering 5.851 ha, lahan pertanian terdapat di 7 Nagari sebagai   berikut :

  1. A.   Nagari Sungai Landia.

Dari keadaan penggunaan lahan di Nagari Sungai Landia dan faktor kondisi alamnya, di Nagari ini sangat memungkinkan untuk dikembangkan sector usaha seperti :

  1. Pertanian Organik ( Padi, Holtikultura ).
  2. Kakao ( Bibit dan Pasca Panen ).
  3. Tanaman tebu ( Bibit unggul ).
  4. Pasca Panen Tebu ( Peralatan pengolahan ).
  5. B.    Nagari Balingka.

Dengan kondisi alam di Nagari Balingka serta Sumber Daya Manusia yang ada, dimungkinkan sekali untuk pengembangan :

  1. Tanaman Kentang Hitam Batang ( Bibit, Pasca Panen )
  2. Tanaman Kopi Arabica ( Bibit, Pasca Panen ).
  3. Tanaman Labu ( Bibit, Pasca Panen )
  4. Tanaman Jeruk Madu ( Bibit, Pasca Panen )
  5. Tanaman Markisah (Bibit, Pasca Panen )
  6. Konservasi tanah dan pemanfaatan lahan tidur ( Penghijauan )
  7. Pertanian Organik.
  8. Pengembangan sayuran  ( Wortel )
  9. Tebu ( Bibit, pasca Panen )

Khusus di Nagari ini, tanaman Kentang Hitam Batang menjadi produk unggulan ( memiliki kadar air yang sangat rendah ), karena keadaan geografis dan topografis yang sangat mendukung terhadap hasil produksi yang tidak didapat di daerah lain.

Mengingat kondisi alam yang berbukit dan berlembah serta mempunyai tingkat kemiringan lebih tinggi, di Nagari ini sangat dibutuhkan sarana jalan usaha tani untuk membuka akses terhadap lahan perkebunan dan lahan tidur yang masih belum termanfaatkan secara optimal.

C.  Nagari Koto Tuo.

Pada Nagari Koto Tuo, sangat diharapkan untuk pengembangan sektor usaha :

  1. Pertanian Organik.
  2. Pengembangan tanaman sayuran ( Wortel )
  3. Konservasi dan penanaman tanaman holtikultura.

Dengan kondisi alam dan tanah yang sangat mendukung di Nagari Koto Tuo, maka hasil sayuran wortel yang diproduksi di Nagari ini mempunyai spesifikasi mutu, warna dan ukuran jauh lebih baik dari hasil produksi daerah lainnya.

Untuk lebih meningkatkan perekonomian masyarakat di bidang pertanian, di Nagari ini perlu sekali pengadaan jalan usaha tani, terutama di Jorong Kapalo Koto dan Koto Tinggi.

  1. D.   Nagari Koto Gadang.

Pengembangan usaha yang sangat potensial di Nagari Koto Gadang, terutama di Jorong Sutijo adalah :

  1. Tanaman Ubi Kayu ( Bibit, Pasca Panen )
  2. Tanaman Pisang ( Bibit )
  3. Hak Paten / Merk kemasan Dagang ( “Karak kaliang “ )

Sebagai penunjang hal tersebut diatas, sangat diharapkan sekali pembangunan jalan usaha tani di Jorong Sutijo.

  1. E.    Nagari Sianok VI Suku.

Sektor usaha yang memungkinkan untuk dikembangkan di Nagari Sianok VI Suku antara lain :

  1. Pemanfaatan lahan tidur dan lahan perkebunan rakyat untuk tanaman Kakao ( Bibit dan Pasca Panen ).
  2. Pengembangan tanaman padi tanam sabatang.

Mengingat kondisi alam yang berupa bukit dan lembah, maka masyarakat sangat membutuhkan sarana jalan usaha tani.

  1. F.    Nagari Guguak tabek Sarojo.

Sektor pertanian di Nagari Guguak Tabek Sarojo adalah Padi Sawah. Untuk mengembangkan sektor usaha tersebut, sangat dibutuhkan adalah perbaikan jaringan irigasi ( JITUT ).

G.  Nagari Koto Panjang.

Nagari Koto Panjang sangat memungkinkan untuk pengembangan usaha :

  1. Tanaman Kakao ( Bibit, Pasca Panen ).
  2. Tanaman Pisang ( Bibit, Pasca Panen ).

Berbagai jenis tanaman sayuran yang dibudidayakan di Kecamatan IV Koto diantaranya wortel, sayur, terung cabe, kentang, bawang daun, bawang merah, dan lain-lain.

Dilihat dari hasil produksi sayuran, yang tertinggi adalah jenis wortel, dan yang terendah adalah bawang merah, tanaman sayur ini mempunyai nilai komersil tinggi dan kecenderungan peningkatan produktifitas dari tahun ke tahun sehingga memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan secara agribisnis.

Tanaman holtikultura termasuk dalam komoditas holtikultura yang memiliki potensi pengembangan sangat baik, permintaan pasar akan komoditi tanaman holtikultura cenderung meningkat berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk, industri pariwisata yang makin berkembang, faktor pendukung yang sangat strategis bagi pengembangan agribisnis holtikultura Kecamatan IV Koto adalah tersedianya sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang memadai serta faktor letak  yang dekat dengan kota bukittinggi.

Disamping pertanian tanaman pangan perkebunan di Kecamatan IV Koto merupakan potensi yang dapat dikembangkan bagi perekonomian masyarakat, luas lahan perkebunan di Kecamatan IV Koto ……. ha yang dominan dengan perkebunan tebu 47 ha  melihat tata letak perkebunan terdapat di  Nagari Sungai Landia dan Nagari Balingka. Perkebunan ini bisa dikembangkan menjadi agrobisnis karena didukung dengan pemandangan yang indah, iklim yang sejuk dan tanah yang subur.

  1. 2.       Sektor Peternakan

Pada sektor peternakan, secara umum di Kecamatan IV Koto sangat memungkinkan untuk pengembangan ternak hewan besar, seperti Sapi, Kerbau dan Kambing ( Bibit dan Potong ). Khusus di Nagari Sianok VI Suku,  lebih diarahkan untuk peternakan kerbau, karena di daerah ini sudah terkenal sebagai produsen “dadiah” yang terbuat dari fermentasi susu kerbau. Dadiah ini bias dikembangkan sebagai minuman yoghurt.

Disamping itu, juga sangat dimungkinkan untuk pengembangan ternak lebah madu, terutama di Bancah Jorong Pahambatan Nagari Balingka.

  1. 3.       Sektor Perikanan

Untuk sektor Perikanan, saat ini di Kecamatan IV Koto masih belum begitu menonjol, disebabkan pemanfaatan lahan kolam untuk peternakan ikan belum optimal. Kedepannya, sektor ini sangat diharapkan untuk dikembangkan, karena ketersediaan lahan dan air di Kecamatan IV Koto sangat memungkinkan untuk usaha ini. Jenis perikannan yang mempunyai potensi untuk dikembangkan antara lain : lele dumbo, belut, udang air tawar dan ikan nila yang dapat dibudidayakan pada kolam air tenang (KAT), terutama di Jorong Lambah Nagari Sianok VI Suku, Jorong Ranah Nagari Sungai Landia dan di Jorong Pahambatan Nagari Balingka.

 

Apabila sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan tersebut diatas telah berjalan dengan baik dan optimal karna didukung oleh Sumber daya alam, Sumber daya Manusia dan factor lingkungan social, maka akan dapat mempercepat pertumbuhan sektor perindustrian dan perdagangan masyarakat, dalam upaya peningkatan perekonomian masyarakat.

Sektor perindustrian dan perdagangan yang berkembang saat ini di Kecamatan IV Koto dapat dilihat sebagai berikut :

1.  Sektor Industri

Industri yang berkembang di Kecamatan IV Koto pada umumnya industri kecil dan industri rumah tangga. Dalam industri rumah tangga, sebagian besar masyarakat di kecamatan IV Koto menekuni usaha Gula tebu (saka), Dadiah ( susu kerbau ), Usaha makanan ringan ( karak kaliang, karak kaliang talua,kue putu, kipang kacang ), konveksi, sulaman,   kerajinan perak dan emas serta kerajinan kulit dan bambu.  dilihat dari perkembangan masing-masing industri yang ada maka konstribusi yang diberikan di Kecamatan IV Koto  cukup mendukung jika dikembangkan yaitu industri pengolahan makanan kecil, kerajinan perak  dan konveksi.

Untuk Jorong Kampung Pisang, Sungai Jariang, Pahambek dan Sutijo, telah dapat menghasilkan pisang + 45 Ton / Bulan, tapi masih dipasarkan dalam keadaan mentah ( Per tandan pisang ). Dari hasil panen yang cukup besar tersebut, sangat dimungkinkan untuk dikembangkan industri yang mengolah bahan dasar dari pisang, seperti, keripik pisang, selai pisang, makanan bayi dll.

Disamping itu, di Nagari Balingka dan Nagari Koto Tuo yang memiliki sumber mata air yang berasal dari gunung Singgalang, sangat memungkinkan untuk membuka Perindustrian Air Mineral. Saat ini usaha tersebut sudah mulai dirintis oleh kedua Nagari tersebut secara perorangan dalam bentuk penyediaan air untuk isi ulang di tempat lain. Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, kedepan diharapkan kiranya ada usaha penyulingan air mineral yang dikelola oleh masyarakat sendiri atau melalui investor.

2. Perdagangan

Di Kecamatan IV Koto  terdapat satu buah pasar yang menopang sektor usaha perdagangan yaitu Pasar Komisi B IV Koto, yang ramai dikunjungi pedagang dan konsumen baik dari penduduk Kecamatan IV Koto sendiri maupun dari sekitarnya, hasil yang dipasarkan lebih dominan hasil pertanian.

Pertumbuhan ekonomi masyarakat dan perkembangan Kecamatan IV Koto juga didukung dengan letak yang startegis yaitu sebagi lintasan transportasi Bukittinggi-maninjau dan jalan alternatif dari Padang menuju Bukittinggi melalui Kecamatan Malalak. Hal ini merupakan potensi berkembangnya pedagang-pedagang kecil dan sedang berkembang dan juga industri rumah tangga.

Disamping itu, masyarakat juga memasarkan hasil produksinya ke pasar-pasar disekitar seperti Padang Luar dan Bukittinggi.

Dengan telah dibukanya akses jalan Padang – Bukittinggi via Malalak, juga mempercepat pertumbuhan perdagangan, antara lain dengan berdirinya ruko-ruko dan lapak-lapak di pinggir jalan.

Hasil kerajinan industri kerajinan perak dan emas, konveksi dan kegiatan lainnya dipasarkan di pasar Bukittinggi, dan khusus untuk industri konveksi pemasarannya telah sampai ke seluruh wilayah Sumatera seperti Aceh, Medan, Riau, Jambi Dan Palembang, bahkan sudar merambah ke wilayah Jakarta dan Negara tetangga Malaysia

 

PENGEMBANGAN POTENSI

  1. 1.    Pengembangan Sistem Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Tanaman Hortikultura

Pengembangan Sistim Agribisnis merupakan pembangunan yang mengintegrasikan pembangunan sektor pertanian dengan pembangunan industri dan jasa terkait yang mencakup diantaranya Agribisnis, Usaha Tani, Pengolahan, Pemasaran dan Jasa, yang mana pembangunannya diarahkan untuk mendaya gunakan keunggulan produk pertanian dan kebijakan pengembangan sistim pertanian, dengan mengatur pola tanam yang teratur, penentuan produk unggulan yang sesuai dengan kondisi alam Kecamatan IV Koto dan permintaan pasar.

Berdasarkan pengamatan, Kecamatan IV Koto memiliki potensi yang dapat dikembangkan dalam bidang pertanian dan sumberdaya alam, ketersediaan lahan pertanian yang produktif yang didukung dengan tanah yang subur dan alam yang mendukung sesuai dengan syarat-syarat tanam yang menjamin kepada tanaman holtikultura.

Permasalahan yang dihadapi adalah sulitnya pengembangan pertanian karena keterbatasan manajemen pengolah lahan pertanian, tidak solidnya organisasi petani sebagai wadah para petani mengatur pola tanam dan sulitnya memasarkan hasil-hasil produk pertanian dan tidak adanya produk unggulan serta masih banyaknya lahan tidur yang produktif yang tidak terkelola yang dijadikan perkebunan rakyat, untuk mengatasi hal tersebut agar pertanian kembali menjadi andalan usaha masyarakat Kecamatan IV Koto  perlu dilakukan pengembangan sistim pertanian tanaman hortikultura.

 Sasaran Pokok   

  1. Terwujudnya produk unggulan jenis tanaman yang sesuai dengan kondisi daerah dan permintaan pasar.
  2. Terpenuhi kebutuhan petani dalam menggarap lahanya secara teratur, baik kebutuhan pengairan, pupuk dan obat-obatan.
  3. Terkelolanya lahan tidur secara maksimal sebagai perkebunan rakyat.
  4. Meningkatnya pengetahuan petani tentang pola tanam yang baik 
  5. Terwujudnya kelompok tani yang profesional 
  6. Meningkatnya pendapatan petani.

Untuk mewujudkan sasaran pokok yang telah ditetapkan, dilaksanakan melalui program kerja sebagai berikut:

1)       Program : Peningkatan sarana dan prasarana pertanian

2)       Program : Peningkatan sumberdaya petani dan kelembagaan.

3)       Program : Pengembangan dan penentuan produk unggulan pertanian.

4)       Program : Pengembangan dan perluasan pasar hasil komoditi

                           Pertanian.

5)       Program : Pembinaan dan Pengembangan Peternakan

6)       Program : Pengembangan dan pemanfaatan lahan tidur sebagai

                          Perkebunan rakyat.

  1. 2.     Pengembangan Industri Kerajinan

Industri kerajinan di Kecamatan IV Koto merupakan salah satu pendukung pembangunan ekonomi masyarakat seperti industri kerajinan Perak, Emas, Sulaman, Kulit dan Bambu serta industry makanan kecil seperti karak kaliang, karak kaliang talua, kue sangko dan kipang kacang. Untuk menjamin kualitas dan spesifikasi produk, sangat diharapkan untuk dapat diterbitkan register merk dan packing produk.

Sasaran Pokok

  1. Peningkatan dan pengembangan profesionalisme, efisiensi dan produktifitas industri kerajinan dan makanan ringan.
  2. Peningkatan manajemen pengolahan, pemasaran home industri.
  3. Peningkatan manajemen produksi pengolahan pakaian jadi sehingga mampu meningkatkan mutu dan kualitas.
  4. Pengembangan pengeloaan industri kerajinan Emas, perak, Kulit dan bambu dari bentuk tradisional menjadi bentuk cendera mata.

Untuk mewujudkan sasaran pokok yang telah ditetapkan dilaksanakan melalui program sebagai berikut:

1)       Program :  Pengembangan sistim dan teknologi industri kerajinan.

2)       Program :  Pembinaan dan pengembangan industri rumah tangga.

3)       Program :  Pembinaan dan pengembangan usaha konveksi

4)       Program :  Penyediaan sentra promosi hasil kerajinan anak Nagari     

                           ( Galeri )

5)       Program :  Pengembangan  Lembaga Industri Kecil (LIK)

Disamping Sektor pertanian dan perindustrian, Kecamatan IV Koto sangat tepat untuk pengembangan potensi Pariwisata alam dan budaya serta  agrobisnis, karena didukung oleh pemandangan alam yang indah, kehidupan kultural daerah yang masih terjaga dan kondisi alamnya yang subur.

Dalam upaya percepatan pertumbuhan perekonomian di Kecamatan IV Koto, Pemerintahan Kecamatan bersama-sama dengan Pemerintahan Nagari membuka diri bagi para investor dan pengembang yang berminat untuk menanamkan modalnya di Kecamatan IV Koto.